Breaking News

Minggu, 27 November 2016

Kuis Bahasa Indonesia Pertemuan ke-3 (IAIN Tulungagung)

KUIS BAHASA INDONESIA



Soal
  1. “Selain itu, pendidikan ini juga bertujuan. . .”
  2. “Sedangkan, data sekunder diperoleh dari semua teks novelnya yang berjudul Sebuah Cinta yang Menangis
  3. “Model pendekatan yang dikemukakan Ratna (2004: 55) antara lain: pendekatan biografi sastra, sosiologi sastra, dan, . . .”
Jawaban

1. “Selain itu, pendidikan ini juga bertujuan. . . .”

Alasan : karena tanda baca titik di akhir kata bertujuan seharunya ada 4.
2. “Sedangkan data sekunder diperoleh dari semua teks novelnya yang berjudul Sebuah Cinta yang Menangis

Alasan : karena sesudah kata penghubung "Sedangkan" seharusnya tidak ada tanda baca koma ( , )

3. “Model pendekatan yang dikemukakan Ratna (2004: 55) antara lain pendekatan biografi sastra, sosiologi sastra, dan, . . .”

Alasan : seharusnya tanda titik 2 ( : ) setelah kata "antara lain" tidak ada, karena perincian atau penjelasan setelah kata "antara lain" merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Read more ...

Contoh Perbaikan Ejaan Bahasa Indonesia (IAIN Tulungagung)

 

Pengertian Ejaan (Bahasa Indonesia)


          A.   Pengertian 

 

Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, Kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja. Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata; sedangkan ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luas dari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa.
Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis. Keteraturan bentuk akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan makna. Ibarat sedang mengemudi kendaraan, ejaan adalah rambu lalu lintas yang harus dipatuhi oleh setiap pengemudi. Jika para pengemudi mematuhi rambu-rambu yang ada, terciptalah lalu lintas yang tertib dan teratur. Seperti itulah kira-kira bentuk hubungan antara pemakai bahasa dengan ejaan.
Ejaan yang berlaku sekarang dinamakan Ejaan yang disempurnakan (EYD). EYD mulai diberlakukan pada tanggal 16 Agustus 1972. Ejaan ketiga dalam sejarah bahasa Indonesia ini memang merupakan upaya penyempurnaan ejaan sebelumnya yang sudah dipakai selama dua puluh lima tahun yang dikenal dengan Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi (Menteri PP dan K Republik Indonesia pada saat Ejaan itu diresmikan pada tahun 1947).
Ejaan pertama bahasa Indonesia adalah Ejaan van Ophuijsen (nama seorang guru besar belanda yang juga pemerhati bahasa), diberlakukan pada tahun 1901 oleh pemerintah Belanda yang berkuasa di Indonesia pada masa itu. Ejaan van Ophuijsen dipakai selama 46 tahun, lebih lama dari Ejaan Republik, dan baru diganti setelah dua tahun Indonesia merdeka.
Untuk sekedar memperoleh gambaran tentang ejaan yang pernah berlaku pada masa lalu itu dan sekaligus untuk membandingkannya dengan ejaan sekarang, perhtaikan pemakaian huruf dan kata-kata yang ditulis dengan ketiga macam ejaan itu seperti berikut ini


B.  CONTOH PERBAIKAN


Kalimat 

         Matematika merupakan ilmu yang mendidik manusia untuk berfikir secara logis, teoritis, rasional dan percaya diri sehingga dapat dikatakan matematika merupakan dasar dari ilmu pengetauan yang lain.

Perbaikan 

          Matematika merupakan ilmu yang mendidik manusia untuk berfikir secara logis, teoritis, rasional dan percaya diri sehingga dapat dikatakan matematika merupakan dasar dari ilmu pengetauan yang lain.

Alasan : kalimat tersebut salah karena sebelum kata penghubung “dan” tidak ada tanda baca koma. 
  

Kalau mau download artikel yang saya teliti dari contoh perbaikan EBI Tersebut silahkan klik link disamping > DOWNLOAD ARTIKEL 
Read more ...

Contoh Perbaikan Kalimat Ragam Ilmiah (IAIN Tulungagung)

Ragam Ilmiah 

Definisi Ragam Ilmiah

 
Ciri-ciri Ragam Ilmiah

Kalimat Asli

            Namun kenyataannya matematika sering dianggap pelajaran yang sulit dan sukar untuk dipahami, sehingga banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar pada mata pelajaran matematika, hal tersebut akan menunjukkan sikap yang negatif terhadap pelajaran matematika , hal ini dapat dilihat dari sikap siswa seperti ; saat pelajaran matematika mereka gelisah, tidak konsentrasi dan kurang memperhatikan guru pada saat pembelajaran berlangsung. 

Perbaikan

           Perbaikan Namun kenyataannya matematika sering dianggap pelajaran yang sulit dipahami, sehingga banyak siswa yang kesulitan belajar matematika, hal tersebut akan menunjukkan sikap yang negatif terhadap pelajaran matematika , hal ini dapat dilihat dari sikap siswa saat pelajaran matematika mereka gelisah dan kurang memperhatikan guru pada saat pembelajaran berlangsung.


Kalau mau download artikel yang saya teliti dari contoh Ragam Ilmiah Tersebut silahkan klik link disamping > DOWNLOAD ARTIKEL
Read more ...

Makalah Kalimat Efektif PGMI (IAIN Tulungagung)



MAKALAH


Kalimat Efektif
Yang Digunakan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

“Bahasa Indonesia”



Dosen Pengampu:
Ariesta Bagus Pramuwibowo, M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 4

Nama Anggota Kelompok:

1. Alwy Ulin Nuha (17205163179)
2. Choirul Aminah (17205163008)
3. Dewi Maus’ulatul Ulfa (17205163289)
4. Dinar Rohana Saputri (17205163188)


Kelas 1 B

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
SEPTEMBER 2016




DAFTAR ISI


COVER....................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................... ii

PEMBAHASAN

KALIMAT EFEKTIF.................................................................. 1


          A. Pengertian Kalimat Efektif............................................ 1
          B. Kesepadanan..................................................................... 1
          C. Keparalelan....................................................................... 2
          D. Ketegasan.......................................................................... 2     
          E. Kehematan......................................................................... 3
          F. Kecermatan........................................................................ 3
          G. Kepaduan............................................................................ 4
          H. Kelogisan........................................................................... 4

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 5











PEMBAHASAN
KALIMAT EFEKTIF
A.    Pengertian
            Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Kalimat efektif lebih mengutamakan keefektifan kalimat itu sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin. Kalimat efektif mempunyai ciri-ciri yang khas, yaitu:
a. Kesepadanan
            Kesepadanan ialah kesepadanan atau keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai.
            Kesepadanan kalimat itu memeliki beberapa ciri, seperti:
1.      Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas.
            Contoh: Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar                      uang kuliah (Salah)
                        Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang           kuliah (Benar)
2.      Tidak terdapat subjek yang ganda
Contoh:
Soal itu bagi saya kurang jelas
Kalimat di atas dapat diperbaiki dengan cara: Bagi saya soal itu kurang jelas.

3.      Kata penghubung antar kalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal
Contoh:
Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara utama.
            Perbaikan kalimat-kalimat ini dapat dilakukan dengan cara. Pertama, dengan menjadikan kalimat itu kalimat jemuk dan kedua mengganti ungkapan penhubung inti kalimat menjadi ungkapan penghubung antar kalimat sebagai berikut:
Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
Atau: “Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara pertama.

4.      Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.
Contoh:
Bahasa Indonesia yang berasaldaribahasaMelayu (salah)
Perbaikannya:Bahasa Indonesia berasaldaribahasaMelayu (benar)

b. Keparalelan
            Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu.
Contoh: Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.
Kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara menyejajarkan kedua bentuk itu.
“Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes”.

c. Ketegasan
            Ketegasan ialah suatu perlakuan penonjolan padaide pokok kalimat. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat:

1.      Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat)
Contoh: Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan Negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.
Penekanannya ialah: Presiden mengharapkan
2.      Membuaturutan kata yang logis
Contoh: Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah ia telah membantu anak-anak terlantar.
Seharusnya: Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah ia telah membantu anak-anak terlantar.
3.      Melakukan pertentangan terhadap ide yang di tonjolkan.
Contoh: Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.
4.      Mempergunakan partikel penekanan.
Contoh: Saudaralah yang bertanggung jawab.

d. Kehematan
            Kehematan dalam kalimat efektif ialah hemat mempergunakan kata, frase, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu.
Kriteria yang perlu diperhatikan:
1.      Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.
Contoh: Karena ia tidak di undang, dia tidakdatang ketempat itu.
Perbaikan: Karena tidak di undang, dia tidak datang ketempat itu.
2.      Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pemakaian super ordinat pada hiponimi kata.
Contoh: Kata merah sudah mencangkupi kata warna.
Perbaikan: Kata pipit sudah mencakupi kata burung.
3.      Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindari kesinoniman dalam satu kalimat.
Perhatikan kalimat dibawah ini:
Sejak dari pagi dia bermenung. (salah)
Sejak pagi dia bermenung. (benar)

e. Kecermatan
            Cermat adalah kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda, dan tepat dalam pilihan kata.
Perhatikan kalimat berikut:
            Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.
            Kalimat tersebut memiliki makna ganda, yaitu berapa jumlah uang, seratus ribu rupiah atau dua puluh lima ribu rupiah.

f. Kepaduan
            Kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah. Oleh karena itu hindari kalimat yang panjang dan bertele-tele.
Contoh:
(Kalimat salah)
Mereka membicarakan dari pada kehendak rakyat.
Makalah ini akan membahas tentang desain interior pada rumah-rumah adat.
Seharusnya:
Mereka membicarakan kehendak rakyat.
Makalah ini akan membahas desain interior pada rumah-rumah adat.
g. Kelogisan
            Kelogisan ialah ide kalaimat itu dapat diterima oleh akal dan sesuai dengan ejaan yang belaku. Perhatikan kalimat di bawah ini:
            Waktu dan tempat kami persilahkan.
Yang logis ialah: Bapak Menteri kami persilahkan.
Kalimat salah dan kalimat benar


                        Salah                          
1. Semoga dimaklumi.                       
2. Segala usaha dilakukan dalam menangani masalah devaluasi dan medan perbaikan masalah keuangan.
                       
                        Benar
1. Semoga bapak dapat memakluminya.
2. Segala usaha dilakukan dalam menangani masalah devaluasi dan dan memperbaiki masalah keuangan.


DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Antar Kota. 1985.

Sugihastuti. Bahasa Laporan Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2000.






Read more ...
Designed By ciLBo